Asam jawa (tamarindus indica) merupakan sebuah kultivar daerah tropis dan termasuk tumbuhan berbuah polong. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Batang pohonnya yang cukup keras dapat tumbuh menjadi besar dan daunnya rindang. Daun asam jawa bertangkai panjang, sekitar 17 cm dan bersirip genap. Bunganya berwarna kuning kemerah-merahan dan buah polongnya berwarna coklat dengan rasa khas asam. Di dalam buah polong selain terdapat kulit yang membungkus daging buah, juga terdapat biji berjumlah 2 - 5 yang berbentuk pipih dengan warna coklat agak kehitaman.
Buah asam, sesuai dengan namanya, rasanya memang terasa sangat asam. Buah ini mengandung asam sitrat, asam tartat, asam malat dan bebrbagai vitamin terutama vitamin C.
selain digunakan untuk bumbu berbagai masakan maupun sambal-sambalan, juga sering dimanfaatkan untuk ramuan obat tradisional. Buah yang sudah tua dan matang dapat diawetkan sehingga tahan lama. Asam awetan itu namanya asam kawak, cara membuat asam kawak sebagai berikut:
Asam yang sudah tua dan matang, dikuliti dan dijemur barang 2 sampai 3 hari. setelah itu lalu dibuang bijinya, serat-serat buahnya sehingga tinggal daging bijinya. Dibubuhi garam dan gua merah, dikukus selama 1/2 jam dan didinginkan, jadilah asam kawak atau asam jawa. agar tahan lama asam kawak harus disimpan di tempat yang kering (toples), tertutup dan sekali-sekali dijemur.
Pemakaian asam atau asam kawak dalam pengobatan tradisional cukup banyak. untuk mengobati bisul misalnya asam kawak dicampur irisan temulawak, gula jawa dan air. direbus, disaring, didinginkan dan diminum secara teratur. sebagai obat selesma dan sariawan, asam kawak diseduh dengan air panas dan dibubuhi gula merah serta diminum waktu masih hangat. selain itu juga kini banyak permen-permen di jual di pasar yang bahan utamannya dari buah asam jawa ini.
Juga penyakit cacar air, gabak, eksim gusi meradang, encok dan lain sebagainya sering diobati dengan ramuan yang antara lain terbuat dari asam atau asam kawak.