Minyak pijat merupakan salah satu pelengkap yang bisa dibilang “setengah wajib” dalam kegiatan pijat memijat. Pijat tanpa minyak ibarat mobil yang memiliki bensin, tapi tak punya pelumas atau oli. Coba saja kita rasakan bila kita dipijat tanpa minyak, bagaimana rasanya. Mungkin enak, tapi akan terasa lebih sakit karena tak ada pelumas.
Sebenarnya, minyak pijat tak harus berasal dari bahan- bahan tertentu. Yang paling penting, penggunanya merasa nyaman dan suka. Dalam praktik, kita sering kali lihat hand and body lotion disulap menjadi minyak pijat. Tak mengapa tentunya, meski manfaatnya tidak terlalu maksimal, dan hanya memberikan efek kesejukan semata.
Lalu, bagaimana cara memilih minyak pijat yang sesuai untuk pijat. Meski kita bisa memilih bahan apa saja untuk minyak pijat, namun alangkah baiknya bila kita memilih minyak pijat yang kita butuhkan. Misalnya saat kita merasa sangat letih disertai stres tinggi karena pekerjaan, mungkin minyak pijat yang bisa kita gunakan adalah jenis camomile. Atau mungkin saat kita sangat pegal hingga ada gejala- gejala sakit tertentu, mungkin minyak pijat yang kita pilih bisa dari gingseng.
Minyak pijat dari bahan zaitun, juga bisa kita gunakan. Selain bisa mengurangi rasa pegal, memberikan efek rileks, minyak pijat dari bahan tersebut bisa membuat kulit kita lebih halus. Sehingga, selain bisa menyehatkan juga bisa mempercantik diri sendiri.
Untuk mendapatkan minyak pijat seperti di atas, kita bisa membuatnya sendiri atau membeli. Biasanya, biar praktis, kita bisa membelinya di supermarket atau apotek. Namun, bila kita punya cukup banyak waktu, boleh juga bila kita membuatnya sendiri. Caranya cukup sederhana, yaitu hanya dengan menumbuk bahan- bahan yang kita gunakan untuk pijat tersebut.
Sebenarnya, apa saja bisa kita gunakan untuk menjadi minyak pijat. Balsem, minyak kayu putih, hand and body lotion, adalah beberapa contoh dari minyak pijat yang bisa kita pilih. Namun, tentu akan sangat baik bila kita memilih minyak pijat yang sesuai dengan kondisi badan kita saat itu.